Teknologi Pertanian. Selesai pendidikan PLK Pertanian di Malang, ia berangkat sebagai transmigrasi spontan ke Desa Harapan, Gorontalo. Ia yang dikenal Yessa berhasil menggerakkan swadaya masyarakat Desa harapan untuk mencetak sawah baru. Lokasi yang rawan erosi diatasi dengan sistem terasering. Ia pun berhasil mengembangkan sistem irigasi dan aktif memberikan penyuluhan mengenai konservasi tanah dan penghijauan kepada masyarakat. Bersama warga masyarkat berhasil membuat saluran air sepanjang 16 km dan tebing sepanjang 16 km. Luas lahan sawah yang berhasil diairi seluas 250 ha. Terobosan lain adalah pengolahan lahan berbukitdengan teknik teraseing. Berbagai jenis tanaman ditanami secara tumpang sari. Sebagai Ketua Kelompok Pelestari Sumberdaya Alam Pramuka Kwartir cabang Gorontalo, ia melakukan kegiatan konservasi tanah dan penghijauan. Selain itu, juga aktif memberi penyuluhan lingkungan dan menulis artikel tentang lingkungan.