Zulkifli, SE., M.Si.
Zulkifli, SE., M.Si.
" Tidak ada"

Zulkifli adalah seorang ASN Kecamatan di Kota Ternate Utara. Pada tahun 2015 terjadi krisis air bersih bukan secara kuantitas saja, air bersih yang didistribusi PDAM Kota Ternate kepada pelanggannya berkurang sangat signifikan, namun secara kualitas air bersih yang didistribusi tersebut tidak lagi tawar tapi berasa payau. Hal ini terjadi karena dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat, PDAM Kota Ternate meningkatkan kapasitas produksi satu-satunya sumber baku pada saat itu yakni sumber Ake Gaale jauh diatas ambang batas produksi yang diperbolehkan. Peningkatan kapasitas produksi ini menyebabkan menurunnya muka air tanah sumber sehingga terjadi intrusi air laut (jarak antara sumber dengan laut kurang lebih 50 meter). Untuk penanganannya debit produksi kembali diturunkan ke debit normalnya dan mencari sumber baku air bersih yang baru serta melakukan upaya konservasi terhadap sumber baku yang ada. Permasalahan krisis air bersih dan langkah penanganannya inilah yang kemudian memberikan pengetahuan dan pemahaman bahwa sumber baku air bersih di Kecamatan Kota Ternate Utara adalah air tanah yang rentan terhadap aspek 4K (kualitas, kuantitas, keberlanjutan dan keterjangkauan). Permasalahan ini juga yang kemudian melahirkan program Gemma Camtara dengan slogan “Bergerak bersama konservasi air tanah kita”, mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan upaya dalam menjaga kelestarian air tanah. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam program Gemma Camtara yakni : Membentuk Tim Kerja, Melakukan sosialisasi dan edukasi, menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, mendorong pembentukan komunitas, melahirkan Sub Program Sedekah Air Hujan, membangun Instalasi Pemanfaatan Air Hujan (iPAH). Zulkifli juga mereplikasi pelaksanaan program Gemma Camtara dari kegiatan sosialisasi, edukasi dan pembangunan iPAH ke kecamatan lainnya di Kota Ternate. Untuk membangun iPAH yang tersebar di Kota Ternate, sumber anggarannya melalui program kemitraan dan CSR sebanyak 68 unit dan melalui sub program Sedekah Air Hujan sebanyak 41 unit. Untuk melaksanakan kegiatan dari sosialisasi dan pembangunan iPAH dalam program Gemma Camtara tentu saja dibutuhkan anggaran. Untuk itu calon melakukan kerjasama dan kolaborasi dalam kemitraan dengan berbagai pihak. Kemitraan yang dijalin diantaranya dengan Bank Indonesia, Perwakilan Provinsi Maluku Utara, Badan Musyawarah Perbankan Daerah Maluku Utara, BPRS Bahari Berkesan, BPR Bobato Lestari, PT. Aneka Tambang, PMI Kota Ternate, PDAM Kota Ternate, BWS Maluku Utara, Universitas Khairun Ternate, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Universitas Terbuka Ternate, Koalisi Kependudukan Provinsi Maluku Utara, DWP Kota Ternate, TP PKK Kota Ternate, Ma’had Al Kahzim, maka terhimpunnya dana untuk pelaksanaan sosialisasi dan pembangunan 68 unit iPAH yang tersebar di Kota Ternate. Selain itu calon juga membentuk komunitas masyarakat yang bernama Kopiah Facei atau Komunitas Peduli Hujan yang berada di Lingkungan Facei Kelurahan Sangaji Kota Ternate. Diharapkan setelah itu tim dan komunitas dapat meneruskan dan menjaga kegiatan ini secara berkelanjutan, sampai dengan saat ini kegiatan tersebut masih terus dilakukan.