Sebagai buruh landscaping di proyek Lagoi, Mahmud Sukirno mampu mengembangkan kebun agroforestry karet di lahan kritis seluas 5,5 Ha dan buah nanas seluas 2,5 Ha dan mengembangkan lahan pembibitan seluas 3 Ha. yang dilakukan secara konsisten sejak tahun 1997. Mahmud Sukirno aktif juga sebagai narasumber, pembimbing kelompok desa dan mahasiswa pada saat penelitian lapangan.