Ia berperan besar dalam rehabilitasi dan pemulihan lingkungan Kota Banda Aceh. Sebagai petugas kebersihan kota, pengelola TPA dan Intalasi Pengelolaan Lumpur Tinja, dan pertamanan Kota Banda Aceh. Bencana tsunami 26 Desember 2004 memporakporandakan sebagian Kota Banda Aceh menghasilkan ribuan meter kubik sampah dan puing bangunan. Hutan dan taman kota sebagian rusak. Dengan dorongan hati nurani, Muthalib Ahmad mengabdikan dirinya untuk sungguh-sungguh mengangkut seluruh sampah, lumpur tinja dan material bangunan dan mengelolaanya di TPA. Ia lebih suka menjadi pekerja yang turun ke lapangan. Ia pun giat menangkar, menanam dan merawat pohon dan bunga di setiap ruas jalan, dan fasilitas umum, serta memanfaatkan sampah dan lumpur tinja sebagai kompos. Hasilnya dapat dinikmati, Kota Banda Aceh yang 3 tahun lalu mendapat bencana, kini sudah bersih, sejuk penuh pepohonan. Terdapat 8 hutan kota dan 31 taman kota menghiasi Kota Banda Aceh.